Senin, 29 April 2024

INFORMASI :

SUGENG RAWUH DI WEBSITE DESA CANDIWULAN KECAMATAN ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH. PELAYANAN BALAI DESA CANDIWULAN SENIN - KAMIS JAM 07.30-15.30 WIB DAN KHUSUS JUMAT PUKUL 07.30-11.00 WIB.

KUDA LUMPING LESTARI CANDRA BIRAWA

KUDA LUMPING LESTARI CANDRA BIRAWA

Kuda lumping disebut jaran kepang atau masyarakat Kebumen sering menyebutnya dengan istilah ebeg. Kuda lumping merupakan tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Kuda Lumping yang dimainkan menggunakan kuda tiruan terbuat dari anyaman bambu bambu yang diberi motif atau hiasan dan direka seperti kuda. Kuda tiruan yang digunakan dalam tarian kuda lumping dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga masyarakat jawa menyebutnya sebagai jaran kepang. 

Pemain kuda lumping ini biasanya mengenakan baju dan didandani agar terlihat menarik dan dapat mendalami perannya sebagai prajurit. Kostum lainnya berupa seragam celana sebatas lutut, kain batik bawahan, kemeja atau kaus lengan panjang, setagen, ikat pinggang bergesper, selempang bahu (srempeng), selendang pinggang (sampur) dan kain ikat kepala (udheng) dan hiasan telinga (sumping). Para penari berdandan mencolok dan diselipkan keris pada stagen.

Dalam kesenian kuda lumping terdapat juga alat musik pengiring. Adapun alat musik yang digunakan sebagai iringan adalah gendang, bonang, saron, kempul, slompret, gong dan ketipung. Lagu-lagu yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta. Beberapa contoh lagu-lagu dalam Ebeg yang sering dinyanyikan adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, Ana Maning Modele Wong Purbalingga dan lain-lain.

Tari Kuda Lumping menggambarkan semangat kepahlawanan dan aspek kemiliteran pasukan berkuda. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Di Desa Candiwulan juga masih terdapat Grup Kesenian Kuda Lumping, tepatnya di Dukuh Srepeng RW 002, terdapat 1 (satu) grup Kuda lumping yakni Kuda Luming Lestari Candra Birawa yang diketuai oleh Bapak Syukur Daldiri, di Pimpin oleh Bapak Wasis Nugroho . Ebeg ini tidak hanya diminati oleh oleh orang dewasa saja, tetapi oleh kalangan anak-anak, hingga saat ini kesenian kuda lumping masih eksis dibuktikannya dengan sering manggung/ tampil dibeberapa kesempatan seperti dirumah-rumah warga maupun hari besar kemerdaan RI setiap tahunnya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Bupati Resmikan Pantai Heppii, Wisata Rakyat, Nyaman, Murah Meriah
Bupati Minta Promosi Geopark Kebumen di Gencarkan
Pemkab Kebumen Raih Penghargaan literasi Nasional dari Nyalanesia
Konsen Beri Perlindungan Terhadap PMI, Pemkab Kebumen Dapat Penghargaan dari Kemenlu
Bupati Kebumen Siap Tindaklanjuti Rekomendasi dari DPRD Atas LKPJ 2023

Arsip Potensi & Perkembagan Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2

Polling 3

Polling 4

Polling 5